MENGHADIRI REUNI ALUMNI SDN I BULILA TELAGA
Hari Kamis siang tanggal 14 desember 2006, Aku mendapatkan telpon dari Fajrah ( Iwa ) temanKu waktu sekolah dulu di SD, SMP, dan SMA. Meminta tolong untuk buatkan surat undangan pertemuan Reuni alumni SDN I Bilila Telaga angkatan 1971. Aku dengan senang hati membuat suratnya karena Akupun pingin ketemu teman-teman Ku waktu sekolah di SD dulu.
Secara kebetulan hari Minggu 17 Desember 2006 pada jam yang sama 19.00 wita dimana pertemuan Reuni akan dilaksanakan. Aku mendapatkan 2 undangan pesta perkawinan. Aku dibuat bingung bagaimana solusinya, maka Aku putuskan satu pesta perkawinan tidak Aku hadiri, sedangkan yang satunya Aku hadiri pada pagi harinya dengan pemohonan maaf karena Aku akan menghadiri Reuni yang sangat langka dilakukan.
30 menit sebelum berangkat Aku sudah berkemas-kemas, Istriku Aku ajak tetapi karena anakKu yang kecil umur +_ 1,3 tahun tidak ada yang menjaganya, maka Aku sendirian yang berangkat.
Tiba ditempat pertemuan di rumah Frengki, wah rumahnya 2 tingkat. Teman-teman yang sudah hadir adalah Erni, Suharti, Warda, Yeni, Lince, Man dan frengki sendiri sedang bersenda gurau. Aku mengucapkan salam selanjutnya berjabat tangan. Senyum dan tawaKu tak habis-habisnya menanyakan kabar teman-teman yang sudah sekian lama tidak berjumpa +_ 31 tahun yang lalu. Melihat wajah teman-temanKu ini Aku menerawang mengingat kejadian yang telah Kami lalui bersama 31 tahun yang lalu. Memori 31 tahun yang lalu itu muncul sepintas tetapi tidak utuh lagi, hal ini akibat keterbatasan daya ingat otak yang sudah menua dimakan usia tetapi yang pasti tidak terlupakan adalah raut wajah teman-temanKu.
Selagi menunggu teman-teman yang lain Aku menelepon teman SD Kami, Moon yang saat sekarang ini beralamat di Bandung. Aku sampaikan bahwa saat ini Kami sedang bereuni di rumahnya frengki. Wah dia senang sekali teman-teman bergantian berbicara dengannya. Semua teman ingin berbicara dengannya tapi mengingat pulsa yang terbatas, maka HP aku offkan dan supaya Moon yang balik menelepon.
Tidak berapa lama kemudian yang lainnya mulai berdatangan, Jemi, Rustam, Tino, Bary, Jodi, Supratman, Amrain, Iwa dan Ibu Cici (guru kelas I Kami). Jemi mulai mengatakan Frengki bahwa mereka pernah masuk kedapur rumah Ibu Cici dan memakan makanan yang tersedia. Teman-teman yang lain mengiyakan dan menertawakan kejadian tersebut.
Kami menyadari bahwa masih banyak teman-teman sekelas yang belum sempat diantarkan undangan. Oleh karena itu diwaktu yang akan datang akan diinventarisir kembali untuk diundang pada pertemuan Reuni yang berikut.
Malam semakin larut teman-teman menginginkan agar acara formil disusun agenda acaranya. berupa sambutan-sambutan. Aku mengusulkan agar masing-masing menceritakan perjalanan hidup masing-masing teman setelah berpisah, tamat di SDN I Bulila. Tetapi yang lainnya kurang menyetujuinya.
Jemi yang berprofesi guru langsung mengambil alih menjadi MC dan membacakan susunan acara
Aku di daulat teman-teman untuk menyampaikan kesan dan pesan. Aku sampaikan bahwa acara Reuni ini sangatlah penting untuk mempererat tali silahturahim antara alumni dan dapat dijadikan wadah untuk saling bantu membantu dalam hal kebajikan. Teman-teman yang beruntung dan berlebihan dapat membantu teman yang kurang beruntung dan berkekurangan dalam menjalani kehidupan duniawi. Juga kedepan mungkin Reuni ini digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial dimasyarakat. Sebelumnya Aku kisahkan perjalanan hidupKu sejak berpisah dengan teman-teman di SD sampai dengan saat sekarang ini.
Acara selanjutnya sambutan dari Ibu Cici pada intinya beliau sangat senang dan bahagia bisa bertemu dengan Kami anak-anak didiknya yang dapat dikatakan berhasil ada yang jadi Guru, Dokter, Insinyur. Beliau sebagai mantan guru merasa bangga atas keberhasilan tersebut. Beliau berpesan pada Kami seandainya beliau dipanggil yang Maha Kuasa, maka beliau menyarankan Kami untuk datang melayat dan menyembayangkan jenazah beliau. Aku langsung bersuara bagaimana kalau kami yang duluan dipanggil Tuhan bu, beliau menjawab sama, pasti beliau akan datang melayat.
Kami murid SDN I Bulila masih beruntung, karena masih ada beberapa mantan guru kami yng masih sehat walafiat seperti Ibu Cici, Pak Ibrahim, Ibu Isa, Pak Domili, Pak Sanu dan yang lain masih di inventarisir. Mudah-mudahan pada pertemuan Reuni yang akan datang. Ibu / pak guru ini akan di undang.
Untuk Reuni berikutnya diputuskan akan dilaksanakan di rumahnya Iwa tetapi waktunya nanti akan dikoordinasikan kemudian.
Acara selanjutnya ramah tamah yang di pandu oleh tuan rumah, Frengki bersama isteri yang agenda acaranya adalah makan bersama.
Acara Reuni yang pertama SDN I Bulila ini diakhiri dengan foto bersama. Setelah itu masing-masing berjabatan tangan, pamitan pulang kembali ke rumah masing-masing. Menjalani hidup menurut versi masing-masing, semoga kehidupan Alumni SDN I Bulila diberkahi oleh yang Maha Besar Illahi. Amin
No comments:
Post a Comment